Dorong Pertanian Organik di Lahan Kering, PHE WMO Ajak Petani Madura Studi Banding

Yogyakarta - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya Kelompok Tani Bumi Sentosa Sejahtera (BSS) dalam pengelolaan pertanian organik, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mengajak kelompok binaan untuk berkunjung ke Tani Organik Merapi dan Kelompok Tukar Kaweruh Tani yang berada di Sleman, Yogyakarta pada Senin-Selasa (13-14/1).
Kegiatan studi banding ini merupakan langkah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola pertanian organic utamanya di lahan kering. Pada kesempatan studi banding di lokasi Tani Organik Merapi, Kelompok Tani BSS belajar terkait dengan analisis usaha tani yang merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk dapat menjalankan usaha pertanian dan melakukan perbaikan dalam praktik pertanian. Mereka juga diberikan pengetahuan terkait dengan lini usaha pertanian dan praktik langsung pengemasan produk hasil pertanian yang merupakan grade supermarket sebagai salah satu upaya peningkatan nilai jual hasil pertaniannya.
Tani Organik Merapi CV dipilih sebagai lokasi studi banding karena telah menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan pertanian organik secara konsisten selama beberapa tahun terakhir. Melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan, Tani Organik Merapi CV berhasil menjadi salah satu penyuplai utama buah dan sayur organik untuk berbagai kota di tingkat provinsi. Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan kemampuan mereka dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung praktik pertanian ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, Kelompok Tani BSS juga belajar langsung kepada Kelompok Tukar Kaweruh Tani terkait dengan optimalisasi waktu dalam kegiatan pertanian. Diskusi ini memberikan wawasan baru bagi Kelompok Tani BSS tentang bagaimana mengelola waktu secara efisien untuk meningkatkan produktivitas. Kelompok Tukar Kaweruh Tani juga sharing terkait filosofi pertanian, termasuk cara menumbuhkan semangat dan jiwa pantang menyerah dalam bertani.
Sharing pengetahuan ini tidak hanya mempererat hubungan antar kelompok, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Kelompok Tani BSS untuk terus berkembang dengan semangat yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian. Apalagi bertani di wilayah Madura, dengan tantangan yang cukup kompleks, tidak hanya cuaca saja yang sangat panas, tetapi kelompok juga dihadapkan dengan kondisi lahan yang kering dan jauh dari sumber air.
M. Asir, Kepala Desa Bandangdaja menyampaikan, “Kami berterima kasih kepada PHE WMO atas fasilitasi kegiatan studi banding yang dilakukan, kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat bagi para petani dan masyarakat Desa Bandangdaja untuk memperluas replikasi program pertanian”.
Manager WMO Field, M. Basuki Rakhmad juga menambahkan, “Kami harap, ilmu yang diperoleh dari kegiatan studi banding di Yogyakarta ini dapat diterapkan oleh Kelompok Tani BSS, sehingga kedepannya Desa Bandangdaja dapat menjadi desa yang mandiri pangan dan tempat belajar bagi masyarakat secara lebih luas”.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan 2 Tanpa Kelaparan dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan ketersediaan pangan, Tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi terkait dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani, tujuan 12 Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab terkait dengan mengurangi penggunaan bahan kimia dan praktik pertanian berkelanjutan, serta tujuan 13 Aksi untuk Mengatasi Perubahan Iklim mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan pupuk organik.