Berita Energi

Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan, Kelompok Tani Organik Binaan Pertamina EP Sukowati Field Gelar Panen Padi Organik Bersama Bupati Bojonegoro

Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan, Kelompok Tani Organik Binaan Pertamina EP Sukowati Field Gelar Panen Padi Organik Bersama Bupati Bojonegoro

Bojonegoro - Kelompok tani “Bangun Tani” Desa Sambiroto menyelenggarakan kegiatan panen bersama Bupati Bojonegoro di lahan pertanian organik di Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan milik Majuri, salah satu anggota kelompok tani pada Senin (19/05). Ini merupakan rangkaian program pemberdayaan masyarakat dari PT Pertamina EP Sukowati Field,  Zona 11, Regional Indonesia Timur guna mewujudkan ketahan pangan melalui pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Bojonegoro.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Setyo Wahono, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kabupaten Bojonegoro Zaenal Fanani, Camat Kapas Zenny Bachtiyar, Kepala Desa Sambiroto Gunawan Wibisono lengkap dengan jajaran Perangkat dan BPD. Kolaborasi bersama antara stakeholder ini menjadi simbol komitmen dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi di Kab. Bojonegoro.

Setyo Wahono menyampaikan apresiasinya kepada Kelompok Tani Desa Sambiroto serta PEP Sukowati Field yang sudah melakukan pembinaan petani di Desa Sambiroto. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak, khususnya PT Pertamina EP Sukowati Field yang telah membina kelompok tani kami dalam praktik pertanian organik. Kami percaya bahwa pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk menjawab tantangan pangan dan perbaikan lingkungan di masa depan,” ucap Wahono.

Selain giat panen padi organik, rombongan juga mengunjungi taman toga (tanaman obat keluarga) yang dikelola oleh ibu-ibu PKK dan kelompok herbal Desa Sambiroto. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni juga turut menyampaikan apresiasi terhadap ibu-ibu yang aktif dalam mengelola dan memanfaatkan kawasan pekarangan rumah sebagai kebun Toga.

"Terimakasih kepada ibu-ibu yang semangat mengembangkan herbal, saya harap ini menjadi semangat baru bagi kita semua untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi herbal organic," ujarnya.

Melalui sistem pertanian organik, biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani dapat ditekan Rp2-3 juta/musim tanam tanpa mengurangi hasil panen seperti sistem konvensional. Majuri sebagai pelaku petani organik menyampaikan ketertarikan nya dalam bertani organik karena selain untung dapat meningkatkan kesehatan juga. "Hasil panen hari ini cukup lumayan, hasilnya kalo dikonversi ke Hektar dapat rata-rata 6,5 ton/hektarnya,” ujarnya.

Field Manager PEP Sukowati Arif Rahman Hakim menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk mengedukasi petani demi tercapainya visi ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Bojonegoro, maupun di tingkat nasional. “Kami berharap kolaborasi ini semakin erat dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,” ujar Arif.

Ia juga menyampaikan komitmen pendampingan yang intensif menjadi kunci keberhasilan dalam program ini. "Kami menyiapkan pendamping yang kompeten di bidang pertanian organik yang setiap harinya mendampingi petani untuk belajar dari awal sampai petani panen," tambahnya.

Program ini juga berkontribusi pada agenda internasional upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs tujuan 2 Tanpa Kelaparan, Tujuan 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta Tujuan 15 Ekosistem Daratan.

 

Share: