Pendidikan

JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi – Program Asih Loinang

JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi – Program Asih Loinang

Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah

Komunitas Adat Loinang, Dusun Tombiobong berjarak sekitar 30 km ke arah utara dari Ibukota Kecamatan Batui Selatan dan 3 km ke arah pegunungan dari Desa Maleo Jaya. Sebelumnya suku ini bermukim di daerah pegunungan Tumpu, menyebar di Desa Bangketa dan Tobelombang, di perbatasan antara Kecamatan Nuhon dan Balingara. Pada tahun 1990-an, suku yang dikenal sangat pemalu ini mulai merambah hutan di sekitar desa Maleo Jaya. Mereka berjalan kaki melintasi kaki gunung Tumpu selama 3 hari untuk mencari sagu. 

Suku Loinang pada awalnya hidup nomaden / berpindah-pindah di dalam hutan dengan mata pencaharian berburu, mencari hasil hutan dan berladang. ASIH Loinang (Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan Berbasis Komunitas Adat Loinang) melakukan intervensi dengan menghadirkan sumber utama kehidupan yaitu air yang mudah dijangkau oleh seluruh penduduk di Dusun Tombiobong.

JOB Tomori membangun fasilitas distribusi air dengan metode Mata Nuue Eco Water Elevator (Metavor) adalah sistem jaringan transmisi dan distribusi air dengan memanfaatkan perbedaan elevasi sehingga air dapat dialirkan dari lokasi pengambilan (intake) menuju lokasi yang dituju (end point). Tujuan dari program ini adalah memberikan akses bersih kepada seluruh masyarakat kelompok adat Loinang di Tombiobong yang dipergunakan untuk fasilitas umum dan domestik berupa POSKESDES, PAUD, SD, Masjid, Gereja Rumah Relawan dan Rumah Warga. 

Sisa air bersih dimanfaatkan warga untuk mengairi kolam ikan, kolam azola (ALI KOMPAKAN La), dan perkebunan (KUPAS ALAM) yang meningkatkan pendapatan, ketahanan pangan dan membantu masyarakat adat menghemat biaya pakan ikan. Masyarakat adat melakukan replikasi secara mandiri kolam ikan dan menggunakan air buangan kolam ikan yang kaya nutrisi untuk mengairi kebun jagung, ubi, kacang tanah, bawang. 

Compass Sustainability

 

Nature

 

  • Reduksi emisi GRK 35,4 tC02e/th
  • Konservasi air 6m3/bulan
  • Pemanfaatan lahan tidur 20.133 m2
  • Reduksi emisi pembakaran rumput sebesar 529,59 g CO2/m2
  • Pemanfaatan lahan tidur seluas 5.250 m2

Economy

 

  • Penghematan biaya pengambilan air Rp 745.000/bulan
  • Peningkatan pendapatan Rp3.838.557/orang 
  • 5 KK mereplikasi kolam ikan

 

Well Being

 

  • 36 KK mendapatkan akses air bersih
  • 25 orang dapat bercocok tanam
  • 30 anak sudah bisa bersekolah
  • Reaktivasi 5 fasilitas umum

 

 

Society

 

  • Terbentuknya 4 kelembagaan
  • 24 warga terlibat dalam anggota kelompok
  • 1 aset bersama suku adat
  • 23 KK bergotong royong
  •  

Tabel Kompas Keberlanjutan

Share: