Berita Energi

Komitmen Dukung Capaian ESG, Pertamina EP Donggi Matindok Field Raih Penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2024

Komitmen Dukung Capaian ESG, Pertamina EP Donggi Matindok Field Raih Penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2024

Banggai – Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF) yang merupakan bagian dari Zona 13, Regional Indonesia Timur, Pertamina Subholding Upstream meraih dua penghargaan dalam ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2024 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, Rabu (18/01) di Jakarta.

Pada kesempatan ini, Pertamina EP Donggi Matindok Field mendapat predikat “The Promising” atas inovasinya dalam mempelopori pencegahan polusi dan mengembangkan keanekaragaman hayati. Dalam rangka mendukung dan mempelopori pencegahan polusi, PEP DMF mengusung inovasi yang berjudul “Perubahan Rute Vapour Closed Drain ke Acid Flare di CPP Matindok untuk Mengurangi Emisi yang Dibuang ke LP Vent Stack”. Melalui inovasi ini, PEP DMF berhasil mengurangi emisi sebesar 352,86 ton CO2eq. Hal ini tentu mengkataliskan upaya Net Zero Emission Indonesia serta mendukung nilai-nilai Environmental, Social, dan Governance (ESG).

“Pertamina EP Donggi Matindok Field senantiasa mendukung capaian ESG guna mendukung keberlanjutan perusahaan. Hal ini diwujudkan melalui improvisasi baik para perwira khususnya dalam mendukung green industry khususnya dalam pencegahan polusi serta mengembangkan keanekaragaman hayati,” kata General Manager Zona 13 Benny Sidik.

PEP DMF juga melakukan inovasi dalam rangka Mengembangkan Keanekaragaman Hayati melalui Implementasi Bioferdom untuk Restorasi Taman Kehati Kokolomboi. Bioferdom merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari produk samping berupa biosulfur padat yang terdiri atas unsur sulfur elementer. Biosulfur ini berasal dari Biological Sulphur Recovery Unit (BSRU) yang merupakan unit pemrosesan natural gas dengan penggunaan bakteri Thiobacillus sp.

“Pupuk Bioferdom diharapkan mampu memperbaiki kondisi tanah sehingga mengembalikan dan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman endemik seperti Tanaman Osa, Meranti, Nantu, Bintangor, Sosong, Suloi Pasok/Suloi Putih, Sosoling, Sombuton, Tasan, dan Labani yang tertanam di Taman Kehati Kokolomboi,” kata Field Manager Donggi Matindok Ridwan Kiay Demak.

Selain itu, konservasi yang dilakukan turut mendukung kelestarian habitat spesies langka seperti tarsius peleng (Tarsius pelengensis) dan gagak banggai (Corvus unicolor). Indonesia Green Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas dan berjasa bagi lingkungan sekitar. (Talitha Zafirah)

Share: