Jakarta – PT Pertamina Hulu Tuban East Java, yang merupakan bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur, menandatangani Perjanjian Jasa Penyediaan dan Pengoperasian Rig untuk Pemboran, Workover, dan Well Services di Subholding Upstream (Price Agreement) pada hari Senin (6/2), Jakarta.
Perjanjian terjalin antara Pertamina Drilling dengan PT Pertamina EP (Regional 1), PT Pertamina Hulu Siak, PT Pertamina Hulu Kampar, PT Pertamina Hulu Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Ogan Komering, PT Pertamina Hulu Raja Tempirai (Regional 2), PT Pertamina Hulu Tuban East Java (Regional 4), dan PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning.
Prosesi penandatangan perjanjian dilakukan langsung Direktur Utama Pertamina Drilling Rio Dasmanto dengan Direktur Utama Pertamina EP Wisnu Hindadari, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama Pertamina EP Cepu Endro Hartanto.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro menyampaikan dukungan penuh terhadap perjanjian dan kerja sama ke depannya. ”Harapannya dengan kolaborasi ini produksi migas SHU dapat tercapai di tahun 2023 dengan NPT (non productive time) yang rendah serta operasional pengeboran yang efisien dan zero accident.”
Rio Dasmanto mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dari Subholding Upstream (SHU) sekaligus menyatakan kesiapan Pertamina Drilling untuk turut mendukung kegiatan peningkatan produksi migas dalam pencapaian produksi tahun 2023 dengan semangat kolaborasi dan sinergi antar Anak Perusahaan SHU.
Rio menegaskan komitmen Pertamina Drilling untuk terus mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasi, baik saat pengeboran, workover, dan well services, guna menghindari masalah di lapangan dan memastikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Kontrak kerja sama antara Pertamina Drilling dengan beberapa Anak Perusahaan SHU berdurasi dua tahun disertai dengan komitmen TKDN sebesar 35 persen. Sesuai kontrak tersebut, Pertamina Drilling berkewajiban memenuhi perjanjian yang mencakup penyediaan 44 rig dengan beragam kapasitas untuk mendukung program pengeboran, workover, dan well services di lapangan-lapangan yang akan ditentukan kemudian.