Foto 2 (5)

Tim BPKP Kunjungi Proyek JTB : Bangsa Indonesia Patut Bangga Dengan Proyek JTB

Bojonegoro – Bangsa Indonesia patut bangga dengan adanya Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dioperatori oleh  PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara Sally Salamah saat melakukan kunjungan kerjanya ke lokasi proyek JTB, di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (29/11).

Sally beserta rombongan tim BPKP yang melakukan kunjungan ini menyampaikan apresiasi atas sinergi antar BUMN yang terjalin dalam pengerjaan proyek gas JTB ini. Menurutnya, semua tantangan dapat diselesaikan dengan baik terlebih dalam pengerjaannya proyek gas JTB oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) yang merupakan perusahaan di bawah BUMN ini. “Kunjungan kami kesini itu lebih kepada supaya sense untuk memecahkan masalahnya itu lebih nyata, karena kita sudah mengunjungi lokasi-lokasinya. Nggak ada yang susah untuk diselesaikan,” tuturnya.

Masih menurut Sally, pihaknya juga diminta oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomar Invest) untuk memantau penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi-produksi di lingkungan perusahaan di bawah BUMN. Memang penggunaan TKDN saat ini yang masih difokuskan adalah pada  bidang kesehatan, namun kedepan semua BUMN juga diarahkan kesana.

Sementara itu, ditempat yang sama, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Awang Lazuardi menyampaikan bahwa dalam setiap melakukan pekerjaan di lingkungan PEPC pihaknya selalu mengupayakan penggunaan TKDN secara optimal, sehingga sesuai dengan garis kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. “Kami selalu memperjuangan penggunaan TKDN dalam pengerjaan di setiap proyek kita,” tegas Awang Lazuardi.

Selama melakukan kunjungan kerjanya, selain mendapatkan pemaparan progres proyek JTB dan melakukan validasi langsung ke lokasi proses area, tim BPKP juga di ajak General Manager Zona 12 JTB, Charles L. Tobing untuk melihat control room dimana tim BPKP mendapat penjelasan secara rinci terkait alur produksi gas termasuk hal-hal yang menjadi mitigasinya jika terjadi insiden. Mengingat proyek ini sarat akan ,teknologi dan beresiko tinggi, peran control room menjadi cukup sentral dalam pengoperasian produksinya nanti.

Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020. Proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi gas yang mencapai 192 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day). Dimana 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PT PLN.

Suplai gas dari JTB  nantinya akan memasok kebutuhan gas di Pulau Jawa dengan cukup besar sehingga memberi multiplier effect yang luas bagi ekonomi kawasan serta dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Gas dari JTB sangat diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan energi di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.

Dalam kunjungan tim BPKP kali ini juga didampingi oleh Direktur Pengawasan Badan Usaha Energi & Pertambangan Susilo beserta timnya, Direktur Utama PT PEPC Awang Lazuardi serta General Manager Gas JTB Charles L. Tobing  selaku tuan rumah dan juga jajaranya manajemen dari Regional 4 maupun manajemen Zona 12 beserta timnya. Penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat, selama kegiatan kunjungan BPKP ini.

KONTAK MEDIA

Iwan Ridwan Faizal

Manager Relations Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina

iwanrf@pertamina.com

Comments are closed.