WhatsApp Image 2023-02-09 at 14.05.59

SKK Migas-Pertamina EP Papua Field Perkuat Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Sorong

Sorong – SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua), yang merupakan bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, menandatangani kesepakatan bersama penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara dengan Kejaksaan Negeri Sorong pada Selasa (7/2).Penandatanganan kesepakatan ini diwakili Manager Papua Field Muslim Nugraha dan Kepala Kejaksaan Negeri Sorong Muhammad Rizal. Dalam kesempatan tersebut, Muslim sekaligus memaparkan aktivitas operasi produksi hulu migas dan CSR SKK Migas-Pertamina EP di area Kepala Burung.

Muslim menyampaikan tantangan industri hulu migas di Tanah Papua, baik teknis maupun non-teknis, semakin kompleks. “Situasi yang dinamis menjadi tantangan tersendiri bagi Pertamina EP yang seluruh asetnya merupakan aset milik Negara. Tuntutan, gugatan, ataupun klaim dari pihak ketiga menjadi dinamika tersendiri dalam menjalankan aktivitas operasi produksi migas. Kami berharap kerja sama yang dibangun dengan Kejaksaan Negeri Sorong dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memenuhi kaidah hukum, sehingga tercipta situasi kondusif bagi iklim investasi industri hulu migas,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Rizal menyatakan pihak Kejaksaan Negeri Sorong menyambut baik kerja sama dengan SKK Migas-Pertamina EP. “Mudah-mudahan kerja sama ini dapat membantu Negara di dalam menciptakan iklim investasi industri hulu migas yang kondusif dan mempercepat pemenuhan target produksi migas nasional dari wilayah timur Indonesia,” ungkapnya.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku Subagyo mendukung rencana-rencana kerja Pertamina EP, khususnya di wilayah Papua. Dia mengatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat membantu Pertamina EP menangani permasalahan non-teknis sehingga Pertamina EP lebih fokus pada pada pencapaian target produksi migas nasional. “Semua target yang diberikan kepada Pertamina EP diharapkan dapat terpenuhi dan produksi terus meningkat. Kita optimis target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030 dapat diwujudkan,” tutup Subagyo. (Rahardyan/Andi Njo).

Comments are closed.