Sinergi Bersama JOB Tomori dan Pemkab Banggai Tangani Stunting (5)

Sinergi Bersama JOB Tomori dan Pemkab Banggai Tangani Stunting

Banggai – Stunting merupakan permasalahan nasional yang membutuhkan kolaborasi dan sinergi pemerintah dan swasta guna mewujudkan generasi yang sehat untuk masa depan bangsa. JOB Tomori bersama Pemerintah Kabupaten Banggai kembali bersinergi untuk penanganan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan.

Stunting merupakan salah satu indikator gagal tumbuh pada Balita akibat kekurangan asupan gizi kronis pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yakni dari anak masih dalam bentuk janin hingga berusia 23 bulan. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi Balita stunting sebesar 24,4% pada 2021. Artinya, hampir seperempat Balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Namun, demikian, angka tersebut lebih rendah dibanding 2020 yang diperkirakan mencapai 26,9%.

Dalam Workshop Penanganan Stunting dan Peningkatan Kualitas Kesehatan di area operasional JOB Tomori periode 2022-2024, di Luwuk, Kabupaten Banggai, Bupati Banggai Amirudin Tamoreka memaparkan upaya Pemkab Banggai menangani stunting dan peningkatan kualitas kesehatan. Bupati Banggai juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada JOB Tomori yang telah menjalin kerjasama dengan Pemkab Banggai dan Universitas Hasanudin Makassar (Unhas) dalam penanganan stunting.

Bupati Banggai menyebutkan pihaknya telah dua kali sudah diundang sebagai pembicara di tingkat nasional atas keberhasilan Pemkab Banggai dalam menanggulangi stunting dengan melibatkan pihak perusahaan. Pada tahun 2022, Kabupaten Banggai meraih nomor urut 2 tingkat nasional dalam menjalin kolaborasi lintas sektor dalam hal penanganan stunting. “Alhamdulillah tahun 2023 ini sampai 2025 mendatang, JOB Tomori masih terus melanjutkan kerjasama dalam penanganan stunting di Kabupaten Banggai,” jelasnya.

Bupati Banggai juga menyampaikan bahwa Industri migas tidak selamanya akan beroperasi di Kab Banggai, sehingga pemkab berkomitmen untuk memanfaatkan pendapatan Dana Bagi Hasil Migas untuk penguatan ekonomi masyarakat, agar kedepan saat migas tidak berproduksi lagi, masyarakat banggai telah mandiri secara ekonomi.

Menurut Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas Makassar Sukri Palitturi, kesuksesan program penanggulangan stanting di suatu daerah akan semakin besar jika terjalin kolaborasi antara Pemerintah, swasta dan akademisi.  Kehadiran JOB Tomori khususnya sekitar wilayah operasi di kabupaten Banggai, dalam hal penanganan stunting, telah memberikan kontribusi untuk pembangunan kesehatan di daerah ini.

Field Senior Manager JOB Tomori, Abidzar Akman menyampaikan pada 2021 dan 2022 perusahaan telah menjalankan program penanganan stunting khususnya di wilayah sekitar operasi, meski begitu, penurunan jumlah stunting di Kabupaten Banggai hanya sebesar 0,1%.  Karena itu, JOB Tomori terus melanjutkan kerjasama dengan Pemkab Banggai dan Unhas Makassar untuk lebih mensukseskan lagi penurunan stunting di daerah ini. “Semoga keberadaan JOB Tomori di Kabupaten Banggai semakin besar manfaatnya dan dirasakan masyarakat” Tutupnya.

Turut memberikan materi yaitu Ketua Tim Peneliti Unhas Makassar Veni Hadju dan Kepala DP2AP3KB Anang S Otoluwa. Turut hadir pula Kepala Dinas Kesehatan, I Wayan Suartika, Camat Moilong, Camat Batui Selatan, perwakilan Kepala Desa di wilayah Kec Batui Selatan, dan perwakilan Kepala Desa di Kec. Moilong.

Comments are closed.